Joker, adalah seorang bodoh diantara yang lain. Dia berbeda dengan yang lain. Dia bukan klub, berlian, hati, atau sekop. Dia bukan delapan atau sembilan, atau seorang raja atau jack. Dia adalah orang luar, orang aneh, orang asing. Ia ditempatkan dalam satu paket yang sama seperti kartu lainnya, tetapi ia bukan milik siapa-siapa. Oleh karena itu, dia dapat dihilangkan tanpa siapa pun merasa kehilangan.
Ya, dia hidup sendiri. Hidup dalam dunia fantasia angan-angan duniawi, berharap dunia bisa menjadi surga bagi dirinya sendiri. Tapi dia tidak menolak orang-orang untuk ikut menikmati surganya, dunianya. Namun, ketika mereka jenuh dengan semua kesenangan, mereka pun meninggalkannya lagi, membiarkannya tertawa sendiri. Dan sang joker hanya dapat tersenyum puas bercampur duka, puas karena bisa membahagiakan orang lain, dan sedih mengetahui bahwa dirinya kini sendiri menyelami dunia yang tlah berubah rupa menjadi neraka baginya.
Joker seorang penyendiri. Ya, Ia perlambang kesedihan yang tersangkal. Ketika kesendirian bukanlah keinginannya, tapi takdirnya. Sehingga ia tertawa di balik kesedihannya. Sesungguhnya ia kesepian, namun tak satupun bisa menjadi temannya. Tak ada yang bersedia mengulurkan tangan untuk menghiburnya, tiada yang bersedia menghiburnya. Membiarkannya menangis dan tertawa sendiri. Ya, joker tidak sakit hati, dia tahu itu takdirnya, tidak masalah.
Ekspresi joker tidak jelas, antara tertawa sinis, tertawa lucu, atau apa. Ia tahu ia hanya dibutuhkan ketika meraih kemenangan, ia hanya dimanfaatkan sebagai keuntungan belaka, tidak dilirik ketika semua terasa benar. Ia terkadang marah akan itu.
Joker yang (tidak) lucu, selalu berusaha menghibur punggawa yang kehilangan temannya. Ia tahu, posisinya tidak abadi. Ia menggunakan waktu yang sebentar itu untuk meninggalkan kesan. Sayangnya kesan itu tidak berhasil. Seketika urusannya selesai, semua kembali ke kesatuannya masing-masing. Joker tetap di tumpukan terbawah. Joker tidak menyebabkan kesedihan pada lingkungannya, ia jadi penghibur bagi mereka. Tapi apabila seseorang berniat "membunuh" si joker, maka habislah ia.
Tidak dapat ku mengerti, mengapa hidup menjadi seorang Joker adalah hidup yang paling bijaksana. "Why so serious? Take it easy, your life is too worth to cried, don't you?" begitulah katanya. Ada benarnya. Biarkan hidup mengalir. Biarkan semua berlalu, lakukan yang terbaik, biarkan semua orang menilai diriku sesuka mereka, dan tetap melakukan yang terbaik untuk semua. Tetaplah tertawa, tetaplah tersenyum menghadapi dunia. Sambutlah pagi dengan tawa dan sambutlah kegelapan malam dengan senyum.
Joker hanyalah yang berwarna. Joker hitam hanya bayangannya.
ABOUT THE AUTHOR
Seorang sarjana matematika yang merangkap menjadi guru bimbel dan konsultan statistika untuk mencari sesuap nasi. Pecinta angka dan selalu terpaku pada pola matematis. Selalu berfikir bahwa dengan menjadi sok tau adalah motivasi terbesar untuk menjadi lebih tau. Ingin kenal lebih jauh cari di about.me/hadimaster
tetaplah jadi joker yang periang :D
BalasHapuskebanyakan pribadi joker di asumsikan sebagai sosok kriminal, karena dunia tak menganggap dan malah memanfaatkannya sehingga dia berbuat demikian..he..he. contohnya di film batman, sosok joker malah menjadi penjahat utama..
LOL
Bener, tetaplah menjadi joker yang periang meskipun lingkungan tidak mendukungmu penuh,,, :D
BalasHapusbagus ka, sedih baca cerita tentang kisah joker nya.. hehhe :D
BalasHapusijin repost ya, udah aku terbitin di blogku, aku cantumin sumbernya kok, kalau gak boleh, PM aja,
BalasHapusblog aku: muhilhamakbariffagano.blogspot.com twitter aku @Ilham_AI